Fakta Unik Tentang Budaya dan Kebiasaan Orang Prancis

Via marketwatch.com
Terletak di Eropa Barat, Prancis berbatasan langsung dengan Belgia, Swiss, Italia, Spanyol, Jerman, dan Luxembourg. Selain terkenal romantis, Prancis juga merupakan rumah bagi salah satu kiblat mode dunia, yaitu Paris. Tak heran, sejumlah brand fashion ternama dunia lahir di Paris yang merupakan ibu kota Prancis, misalnya saja Chanel.
Paris terkenal sebagai kiblat fesyen dunia – via viepariesienne.wordpress.com
Prancis termasuk salah satu negara tertua di dunia. Negara ini juga dijadikan contoh dunia dalam berbagai aspek budaya. Budaya dan kebiasaan orang-orang Prancis memang terkenal hingga mancanegara.
Seperti apa budaya dan kebiasaan orang Prancis ini? Simak fakta-fakta uniknya berikut ini.
Memakan Roti
Roti Baguette – via bakingmad.com
Orang Prancis sangat menyukai roti Baguette, dan mereka sering mengakui ini tanpa ragu. Saking cintanya mereka dengan roti ini, tidaklah mengherankan kalau sore sepulang kerja kita akan melihat mereka berjalan dengan satu dengan dua roti Baguette di tangan, dengan sebagian kecil sudah terlebih dahulu digigit.
Roti Baguette sudah ada sejak tahun 1800-an. Mulai saat itu, roti ini kerap dihubungkan dengan salah satu kebudayaan Prancis. Inilah kenapa nama lain dari roti Baguette adalah roti Prancis. Memakan roti tersebut pun hal yang lain lagi.
Via foodandwine.com
Mereka tidak akan langsung melahap roti tersebut, namun mereka biasanya akan menyobek sebagian kecil dari roti tersebut dengan tangan mereka untuk dilahap, dan mengulangi proses tersebut sampai roti tersebut habis. Mereka juga menyajikan roti di atas meja dan bukan di atas piring. Omong-omong soal piring, kalau kamu makan makanan dengan saus lezat, kebiasaan orang Perancis adalah menyobek sepotong roti dan mencampurnya dengan saus tersebut sebagai makanan penutupmu.
Little Gourmands
Via YouTube/Michael Moore
Anak-anak kecil menikmati burger, hotdog, chicken fingers, and gorengan lainnya di belahan negara lain di dunia bukanlah fenomena baru. Namun di Perancis, kita akan lebih sering melihat anak-anak memakan makanan ‘orang dewasa.’ Anak-anak beruntung di negara ini dapat mencicip berbagai macam makanan, yang membantu mereka untuk mengapresiasi makanan yang enak-enak dari usia dini.
Indera perasa mereka yang masih muda terekspos ke berbagai macam rasa, yang mungkin merupakan asal muasal mengapa masakan Prancis sekarang telah berevolusi menjadi masakan yang kita kenal sekarang—yang merupakan salah satu masakan terenak di dunia.
Gaya Hidup yang Sopan
Via theroot.com
Bayangkan: Seorang wanita baru saja mau melangkah keluar kafe dan seorang pria yang tidak ia kenal membantunya mengenakan jaketnya dan membukakan pintu untuknya. Di Amerika, wanita ini mungkin akan disebut seksis dan justru dipermalukan. Namun di Prancis, ini tidak akan dianggap seksis dan justru dianggap sebagai etika orang Prancis. Untuk menolak perlakuan semacam ini justru akan dianggap tidak sopan di Prancis.
Romantis
Via fluentin3months.com
Prancis sering disebut negara romantis. Hal ini bukanlah julukan semata, namun ada cerita di baliknya. Menurut sebuah sumber, dari zaman dulu, orang-orang di sana suka menulis surat kepada kekasihnya atau mengekspresikan dengan lukisan dan karya seni lain. Kebiasaan ini tetap bertahan sampai sekarang.
Via connieandluna.com
Lewat karya seni itu juga, sampai sekarang ada banyak festival seni di Prancis. Yang jika ditotal, jumlahnya mencapai 4.000 event tiap tahun. Dan festivalnya pun, tak jauh dari tema 'cinta'. Belum lagi panorama-panorama alam di Prancis yang sungguh indah benar-benar menawarkan pengalaman romantis.
Keromantisan orang-orang Prancis ini sudah menjadi kebiasaan. Di Prancis, istilah 'ladies first' benar-benar dilakukan, dan bukan hanya perkataan.
Aura Negatif
Via foxbusiness.com
Entah mengapa, tapi orang-orang Perancis biasanya memiliki aura yang cukup negatif. Misalnya saja, ketika kita mengajukan proposal proyek, harus bersiap-siap menghadapi analisa-analisa dari para audiens yang akan menjabarkan resiko-resiko yang ada dan juga masalah-masalah yang akan dihadapi dengan proyek-proyek yang kita ajukan. Contoh lainnya adalah apabila kita mendapat nilai A- di dalam tes, siap-siaplah mendapat pertanyaan: “Kenapa bukan A+?” alih-alih mendapat tepukan apresiasi di bahumu.
Alasannya adalah karena orang Prancis percaya bahwa sekadar mengapresiasi hal-hal baik namun mengacuhkan hal-hal negatif yang ada merupakan sesuatu yang naif. Penjelasan lainnya akan negativitas ini adalah karena orang-orang Prancis percaya bahwa melihat ketidaksempurnaan yang ada merupakan tanda-tanda dari kompetensi dan kecakapan. Jadi saat berurusan dengan orang Prancis, kita perlu selalu siap akan adanya kritikan.
Mengepak Barang Belanjaan Sendiri
Via france24.com
Jangan kaget jika petugas kasir supermarket di Prancis tidak membantu memasukkan barang belanjaan yang sudah dibeli karena kita memang harus mengepak sendiri barang belanjaan kita. Tentu keuntungannya adalah bahwa kita dapat mengatur sendiri pengepakan barang-barang kita.
Selain itu, hal baik lainnya adalah apabila kita sampai di rumah dan mendapati beberapa telur dibeli telah pecah dan mungkin keju yang dibeli berbau deterjen yang baru saja kita beli juga, kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa kecuali diri kita sendiri. Meski ini dapat dianggap juga sebagai pelatihan diri dan mental, ini juga merupakan gambaran dari macam pelayanan pelanggan yang akan kamu dapatkan di supermarket di Eropa.
Menghabiskan Waktu
Via chefsfeed.com
Berlawanan dengan budaya di banyak negara lain, orang Prancis lebih suka berlama-lama dalam hal-hal tertentu. Misalnya saja, cobalah memesan secangkir espresso. Kita akan sering sekali melihat orang Prancis menghabiskan berjam-jam untuk menghabiskan secangkir espresso saja.
Banyak orang justru melihat espresso sebagai jalan cepat untuk memasukkan kafein ke dalam sistem peredaran darah mereka, namun orang Prancis lebih suka pelan-pelan menyeruputnya dan menikmatinya pelan-pelan karena mereka sangat mengapresiasi kebersamaan dengan orang yang mereka ajak ataupun buku yang mereka baca di dalam kafe.
Sumber:
hotcourses.co.id
detik.com
bobo.grid.id